KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada
penulis sehingga karya tulis yang berjudul Perjalanan Study Tour Jakarta
ini dapat diselesaikan sesuai rencana
Karya tulis sederhana ini kami susun
dalam rangka memenuhi tugas Semester Genap kelas VIII-A-B. Dalam penyelesaian
karya tulis ini, penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Nurchamid Mustarom M.Pd.I . selaku Kepala sekolah SMP IT AL ALAWI Purwodadi yang telah
mendukung dan merestui karya tulis sederhana ini,
2. Bapak A. Kristufa,
S.Pd.I selaku guru pembimbing dalam menyelesaikan karya tulis ini,
3. Orang
tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan
karya tulis ini, serta
4. Teman-teman
keelas VIII-A-B dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang
turut mendukung kami dan memberi motivasi kepada kami.
Tiada gading yang tak retak, begitu
pula dengan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca akan penulis terima dengan lapang hati sehingga
bisa menjadi sebuah pelajaran bagi penulis agar kelak penulis dapat membuat
dengan lebih baik lagi.
Semoga karya tulis yang berjudul
Perjalanan Study Tour Jakarta memberikan manfaat bagi
masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu
meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam membangun bangsa Indonesia
tercinta ini.
Purwodadi,
12 April 2016
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sering
kali kita dengar dengan membaca diberbagai media elektronik tentang berbagai
obyek wisata seperti Monas, Ancol, TMII, Dufan dan sebagainya. Obyek-obyek
wisata tersebut menawarkan keindahan dan kenyamanan berwisata juga pengetahuan
bagi pengunjung. Dari uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk
mengetahui fasilitas-fasilitas apa sajakah yang tersedia di Monas, Ancol, TMII,
Dufan sehingga mampu menarik minat ribuan pengunjung untuk datang setiap
harinya. Karena alasan itulah karya tulis ini dibuat. Selain fasilitas juga
karena Jakarta adalah kota megapolitan, ibukota Negara dan kota terbesar di
Indonesia.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan laporan karya
tulis ini adalah sebagai berikut :
·
Memberikan
gambaran dan penjelasan tentang sejarah berdirinya Monas, IPTEK TMII, Dunia
Fantasi dan tempat lainya
·
Menambah pengetahuan kami dimasa
yang akan datang.
·
Menambah wawasan pengetahuan bagi
pembaca.
C.
Metode
Metode
adalah suatu cara penulis untuk mengamati wisata, kemudian mencatat
hal yang perlu. Adapun cara yang digunakan untuk memperoleh
data dan menyusun karya tulis ini sebagai berikut:
·
Metode observasi (metode
pengamatan secara langsung) merupakan metode dengan Penulis
mengamati obyek-obyek wisata, kemudian mencatat hal-hal yang penulis
anggap penting.
·
Metode Study Pustaka adalah Metode
penelitian dimana penulis mencari buku sumber yang berhubungan dengan objek
yang ditulis dan mencari data-data dari internet
·
Metode Interview adalah metode
Penulis mengadakan tanya jawab dengan pemandu mengenai obyek wisata yang kami
kunjungi agar karya tulis dapat tersusun dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Monumen
Nasional
Monumen
Nasional atau yang dikenal dengan Monas atau Tugu Monas terletak di Lapangan
Monas, Jakarta Pusat, dibangun pada tahun 1960. Monumen Nasional adalah salah
satu dari monumen peringatan yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan
perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Bentuk Tugu
peringatan yang satu ini sangat unik, merupakan batu obeliks yang terbuat dari
marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan berdasarkan kebudayaan
hindu. Tugu ini
menjulang setinggi 132 meter (versi lain mengatakan 137 meter
dihitung dengan tinggi ruang yang ada di bawah tanah 5 meter).
1.
Dasar Dan Tujuan Pembangunan Monumen Nasional
Negara kesatuan Republik Indonesia yang memiliki wilayah dari Sabang sampai
dengan Marauke, diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hasil
perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dari penjajahan selama lebih kurang 350
tahun. Untuk mengenang
dan melestarikan kebesaran perjuangan bangsa Indonesia yang dikenal dengan
Revolusi Kemerdekaan Rakyat Indonesia 17 Agustus 1945 dan untuk membangkitkan
inspirasi dan semangat patriotisme bagi generasi sekarang dan generasi
mendatang, maka dibangunlah
suatu tugu peringatan yang kemudian dikenal sebagai Tugu Munumen Nasional
(Monas).
Pembangunan Tugu Monumen Nasional atau Monas berdasarkan keputusan Presiden
RI Nomor 214 Tahun 1959 tanggal 30 Agustus 1959 tentang Pembentukan Panitia
Monumen Nasional yang diketahui oleh Kolonel Umar Wirahadikusumah, Komandan
KMKB Jakarta Raya.
Pembangunan Tugu
Monumen Nasional atau Monas baru terwujud ketika Republik Indonesia genap
berusia dua windu atas dasar gagasan Presiden RI Pertama Ir. Soekarno, dan
pemancangan tiang pertama sebagai awal pembangunan Tugu Monas dilaksanakan pada
tanggal 17 Agustus 1961.Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80
hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono dan
penasehat konstruksi adalah Prof.Dr.Ir Roosseno. Pembangunan monas dibiayai
sebagian besar dari sumbangan masyarakat bangsa Indonesia secara gotong royong
dari mulai dibuka untuk umum pada tanggal 18 Maret 1972 berdasarkan keputusan
Gubernur KDKI Kajarta Nomor Cb.11/1/57/72.Tugu Monas mulai dibangun17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden
Republik Indonesia Soeharto dan Gubernur DKI Jakarta Ali
Sadikin.
2.
Bagian – Bagian Monas
Monumen
Nasional terdiri dari 4 bagian utama
yaitu :
Ø
Ruang museum sejarah, terdapat 51 jendela peraga
(diorama) peristiwa sejarah bangsa Indonesia sampai dengan orde baru.
Ø
Ruang kemerdekaan, terdapat atribut kemerdekaan Republik
Indonesia, Peta kepulauan Republik Indonesia, Bendera Sang Saka Merah Putih,
Lambang Negara Bhineka Tunggal Ika, dan pintu Gapura yang berisi Naskah
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ø Pelataran
puncak, di pelataran ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh
penjuru kota Jakarta di ketinggian 115 M dari permukaan.
Ø Lidah api
kemerdekaan, terdapat di pelataran puncak yang terbuat dari perunggu seberat
14,5 ton dan berdiameter 6 m, terdiri dari 77 bagian yang disatukan.
B. GSA-Ancol
Berdirinya GSA tak terlepas dari
pembangunan Taman Impian Jaya Ancol, yang di kelola oleh PT. Taman Impian Jaya Ancol. Tepat wisata
ini pertama kali berdiri pada tahun 1966. Berdiri di atas pantai di pesisir
Jakarta, tempat wisata ini di jadikan sebagai tempat hiburan masyarakat Jakarta
dengan minim akan tempat wisata.
Setelah memasuki dekade 70-an,
terjadi peluasan obyek wisata. Supaya lebih menarik lagi, maka di bangunlah
Dunia Fantasi atau Dufan. Kemudian menyusul
Atlantis Water Adventures, komplek kolam renang dengan konsep Water Boom
pertama di Indonesia. Selang berapa tahun berikutnya di bangun Gelanggang
Samudra Ancol dengan konsep dasar pertunjukan lumba-lumba yang di dukung wahana
lain.
1.
Obyek Wisata di GSA
·
Under Water
Water Adventure merupakan sebuah pertunjukan aquarium besar
yang di mainkan oleh manusia dan lumba-lumba. Dengan membayar tiket masuk, pengunjung dapat
menyaksikan pertunjukan dari balik aquarium.
2.
Bioskop 4 Dimensi
Bioskop 4 Dimensi
merupakan wahana yang menarik perhatian pengunjung. Film 4 Dimensi menawarkan
pengalaman berbeda dalam melihat film. Dimana pada format ini, penonton selain
melihat juga ikut merasakan gambar di film tersebut. Kursi bisa bergerak sesuai
dengan gerakan gambar
3.
Atraksi Lumba-Lumba
Wahana andalan Gelanggang Samudra ancol adalah atraksi lumba-lumba di
kolam yang di desain khusus. Dalam pertunjukan ini lumba-lumba yang dikenal
hewan cerdas mampu menjalankan perintah dari pelatih. Misalnya, bermain bola,
menghitung angka, dan sebagainya. lumba Lumba-dan siap beraksi di pentas
lumba-lumba. Wahana ini yang sering menjadi favorit bagi pengunjung Gelanggang
Samudra. Empat orang pelatih yang energik akan memandu aksi dari mamalia laut
ini. Lumba-lumba yang pandai meloncat di air dibuktikan dengan diperlihatkan
seekor lumba-lumba yang mampu menyentuh bola yang digantung tinggi. Seorang
pelatih akan berdiri di punggung 2 ekor lumba-lumba dan mamalia ini akan
mengajak pelatihnya berkeliling kolam. Aksi lainnya adalah berenang bersama,
dengan memegang siripnya, lumba-lumba menarik pelatih mereka berekeliling kolam
menyapa penonton. Lumba-lumba juga pandai berhitung dengan menjawab soal dari
penonton. Di bagian akhir, lumba-lumba akan mengepakkan ekor mereka di atas
air. Hasilnya, penonton bagian depan akan terkena percikan airnya.
C.
IPTEK TMII
Belajar sambil berrekreasi merupakan kata yang tepat jika
mengunjungi salah satu museum
IPTEK yang ada di TMII ini.
Di tempat ini kita akan diajarkan banyak hal tentang ilmu pengetahuan dan
teknologi. museum
IPTEK adalah
science center pertama di Indonesia. Lembaga ini didirikan untuk program khusus
pengenalan dasar IPTEK pada anak didik atau wahana rekreasi educative/belajar
IPTEK non formal yang dibangun untuk melengkapi saran pendidikan IPTEK formal,
dimana kaitannya sangat erat dengan prinsip-prinsip hukum Fisika, Kimia dan
Biologi. Museum
ini berada di komplek TMII di Jakarta yang menempati areal 42.300 km2 dan luas lantai bangunan 24.000 m2.
Diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 20
April 1991 yaitu bapak Soeharto. Tujuan didirikannya museum
IPTEK adalah untuk mentransformasikan IPTEK kepada generasi muda
melalui cara-cara yang menyenangkan, mudah, menarik, dan mengesankan. Dengan
cara yang tidak formal seperti saat di sekolah. Belajar di museum iptek ini
lebih cepat dan selalu teringat oleh anak-anak karena mereka berekreasi sambil
belajar sehingga akan dia ingat terus, selain itu permainan yang ditunjukan
juga unik-unik sehingga banyak yang suka dengan permainan-permainan yang ada.
Kebanyakan permaianan yang ada berupa permainan tentang ilmu pengetahuan
Alam (IPA) sains yang cukup banyak digemari oleh anak-anak maupun orang dewasa. PP IPTEK memiliki ± 250 perangkat IPTEK
interaktif yang didesain khusus agar pengunjung dapat mencoba dan memperagakan
perangat tersebut. Untuk yang masih belum paham di sana juga terdapat tim yang
bersedia menjelaskan perangkat IPTEK tersebut sehingga tidak susah payah untuk
memahami hal tersebut. Semua alat permainan di sini boleh dipegang dan
dimainkan sehingga tidak hanya melihat saja, tetapi dengan memainkan dan
merasakan pengunjung anak-anak maupun dewasa akan lebih terpuaskan.
D. DUFAN
Sejak awal berdirinya pada tahun 1966,
Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah
kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana
Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan
peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan
yang semakin meningkat pada tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP)
Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta
perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi perubahan kepemilikan
dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya
dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go
public” dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan
kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya
dan 10% oleh masyarakat. Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih
meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien
dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah
Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan
perusahaan terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT
Pembangunan Jaya Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan
diluncurkannya logo Ancol yang baru pada 10 Juli 2005.
E.
Istana Bogor
Pada masa
pendudukan Belanda, kota Jakarta yang
dulunya bernama Bataviaditetapkan sebagai pusat pemerintahan.
Tetapi, kota Batavia bagi orang Belanda dirasakan terlalu panas, meskipun
penduduknya pada waktu itu belum padat seperti sekarang ini. Sehingga
diputuskan untuk mencari tempat yang lebih teduh untuk beristirahat.
Sejak
awal abad ke-18 dicarilah tempat-tempat peristirahatan di luar kota yang
berhawa lebih sejuk, seperti yang dilakukan oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Barron Van
Imhoff yang
mengadakan inspeksi ke daerah Cianjur Jawa Barat pada tanggal 10 Agustus 1744,
beliau menemukan tempat yang dianggap strategis dan baik untuk tempat
peristirahatan yang letaknya sekarang bernama “BOGOR”.
Kemudian
tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff memerintahkan
untuk membangun gedung yang sekarang ini dikenal sebagai istana Bogor. Akan
tetapi pada waktu itu hanya merupakan sebuah Pesanggerahan yang modelnya ditiru
dari Blainheim Palace, tempat kediaman Duke of Malborough (nenek
moyang Lady Diana, Putri Wales) dekat Oxford di Inggris. Bangunan itu sendiri
diberi nama Buitenzorg (bebas masalah/kesulitan). Nama itu tidak saja digunakan
untuk istana, tetapi juga untuk perkampungan sekitarnya.
F.
Cibaduyut
Pusat perbelanjaan oleh-oleh di bandung adalah
disini,cibaduyut.di cibaduyut banyak terjual baju,sepatu,dan oleh-oleh makanan
lainnya,cibaduyut adalah pasar penjualan sepatu terkenal di bandun.Cibaduyut
adalah salah satu pasar sepatu terpanjang di dunia, dimana di lokasi tersebut
merupakan sentra penjualan sepatu hasil kreasi para pengrajin yang ilmu
pembuatannya didapat secara turun menurun.Pada tahun 1989 pemerintah R.I
meresmikan cibaduyut ini sebagai daerah tujuan wisata.
Kalau ada kesempatan piknik ke Bandung, jangan lupa mampir ke
pusat sepatu dan tas Cibaduyut.selain barangnya beragam barang-barang ini
sangat murah bagi kita yang mungkin sedang memiliki uang pas-pasan,karna itu
jika berlibur di bandung dan tidak menyempatkan ke cidaduyut rugi rasanya.
Di sepanjang Jalan Cibaduyut Bandung, kita bisa melihat
toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang didominasi oleh tas dan sepatu.
Kalau kita masuk ke dalamnya, kita dapat menemukan lebih banyak lagi. Ada
pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas gendong, dompet, ikat pinggang,
boneka, sandal, dan lain-lain. Harganya pun bervariasi, mulai dari beberapa
puluh ribu saja sampai dengan ratusan ribu rupiah. Sepanjang Jalan
Cibaduyut Bandung banyak berdiri toko toko yang menjual dan menerima pesanan
sepatu. Semua ukuran sepatu dapat dibuatkan di sini. Daerah ini terkenal karena
harga yang mereka tawarkan cukup murah, dan kwalitas yang cukup bagus.
Kita bisa melihat toko-toko yang berjejer memajang dagangan yang
didominasi oleh tas dan sepatu. Jika kita masuk ke dalamnya, kita dapat
menemukan lebih banyak lagi. Ada pakaian termasuk jaket kulit, tas kulit, tas
gendong, dompet, ikat pinggang, boneka, sandal, bahan kulit untuk mebuat sepatu
atau sendal dan laiWisata Belanja Sepatu Cibaduyut Berkualitas di Bandung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh
manfaat yang akan kami jadikan pelatihan di perguruan tinggi nantinya. Sehingga
dalam pembuatan karya tulis merupakan pelatihan bagi kami semua. Serta dalam
pembuatan karya tulis ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab
menyelesaikan tugas yangtaelah kami terima. Dan dari beberapa objek yang telah
kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi
dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa
yang akan mendatang, khususnya di bidang pariwisata, pendidikan, dan
kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas
masing-masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang
lebih luas.Kami selaku siswa sangat senang,karena disetiap tempat yang penulis
kunjungi mempunyai kelebihan dan keistimewaan tersendiri. Kami dapat berekreasi
dengan senang,dan berekreasi ternyata sangat penting dalam menambah wawasan
serta pengetahuan yang besar bagi kita dengan cara bermain. Ditanah air ini
banyak bermacam-macam obyek wisata yang bisa kita kunjungi sebagai sarana
bermain dan belajar.
B. Saran-Saran
Untuk pihak pengelola di setiap objek wisata masih terdapat
beberapa keadaan dan prasarana yang diperlakukan sebagai penunjang objek-objek
tersebut antara lain:
·
Pengunjung hendaknya mendapatkan pelayana yang menyenangkan,
oleh karana itu setiap obyek hendaknya diucapkan yang bersifat untuk dipamerkan
pemeliharaan juga penting dilakukan sehingga tidak mengecewakan pengunjung.
·
Obyek-obyek itu di perbaharui atau di tingkatkan lebih menarik
perhatian para pengunjung dan menarik bagi wismassehingga dapat
menambah penghasilan dan devisa Negara.
·
Obyek-obyek yang sifatnya sangat bersejarah bagi Bangsa
Indonesina hendaknya dijaga kemurnian dan kebersihan lingkungan.
·
Adanya buku-buku petunjuk dari objek itu sendiri yang memuat
keterangan tentang objek tersebut, sejarah didirikannya, aturan-aturan yang
harus dipatuhi dll.
·
Menambah waktu kunjungan di setiap objek wisata, sehingga siswa
mendapatkan data-data yang lengkap. Dengan penambahan waktu diharapkan dapat
menggali dan mendapatkan pengetahuan lebih banyak tentang objek wisata
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar